Semua sesajen sudah tertata rapi di atas meja yang diletakkan di halaman rumah pak Sarmin. Jarwo memperhatikan sekeliling lalu merapal sebait doa sebagai bentuk syukur kepada-Nya. Kemudian dia mengambil air dari wadah kuningan yang dia genggam untuk kemudian dia ciprat-cipratkan ke arah sesajen.
Dia puas, lantas berjalan ke arah rombongannya. “Wes siap?” tanyanya pada para penarinya.
Continue reading
Komentar Pengunjung ^_^